tllznZ4kflNNu95Oy5e9gMckCq4u8Wansm2SHbNL
Bookmark

Cerita Kegiatan Ku Dalam I Am Ready To Become A Good Manager


Ketika hari H program "I Am Ready To Become A Good Manager" yaitu kali ini kegiatan Outing tepatnya tanggal 19 - 20 Juni 2024, yang biasanya kegiatan ini hanya dikelas untuk membahas dan diskusi tentang materi,saya merasa sangat bersemangat dengan kegiatan Outing ini. Namun, karena harus menghadiri kegiatan BINWASDAL dari Dinas di rumah sakit, saya tidak bisa berangkat bersama grup inti yang melakukan perjalananan menggunakan bus sehingga keseruannya tidak bisa kami rasakan. 
Beruntung, direksi memberikan izin untuk menyusul kegiatan ini,terbaik emang ya. Bersama tujuh rekan kerja lainnya, kami berangkat menggunakan mobil dinas rumah sakit, sebuah Toyota Innova, menuju lokasi pelatihan. Hotel Albero Pancawati Bogor untung sopirnya handal 😁

Perjalanan kami dimulai dari rumah sakit dengan pemandangan perbukitan dan hutan yang indah namun menantang. Mobil kami melaju hati-hati melewati jalan sempit yang sering berkelok dan berliku, sementara jurang curam mengintai di sisi jalan. Setiap tikungan dan tanjakan menguji keberanian kami, sementara pengemudi harus berkonsentrasi penuh untuk menjaga stabilitas kendaraan.

Sampai pada tujuan kami disambut hangat oleh karyawan hotel dengan ramah mempersilahkan kami istirahat makan dan minum,saya mencicipi karedok dan minum kopi yang saya bawa di termos kecil.hingga mentor kami datang kami ngobrol sebentar dengan suasana akrap.

selanjutnya kami di ajak ke aula untuk bersiap melakukan kegiatan dan berkumpul dengan peserta lain,suasana lingkungan sangat asri saat masuk keruangan terlihat susunan gelas di atas meja dan buku serta alat tulis berjejer rapi. dengan proyektor dan suara musik yang mendayu. tak lupa meja untuk mengumpulkan kado sebagai cidera mata pertukaran kado di akhir kegiatan.

Sebagai informasi saya dan teman saya laki-laki dari rumah sakit yang sama namun saat di lokasi kami dipisah berbeda kamar namun berhadapan ,sehingga saya berbagi kamar dengan rekan dari dua rumah sakit yang berbeda, yaitu RS Islam Cempaka Putih dan RS Islam Pondok Kopi, saya tidak hanya mendapatkan wawasan yang luas tentang pengelolaan tim dan operasional sehari-hari, tetapi juga berbagai manfaat yang sangat berharga bagi pengembangan karier saya.

Pertama-tama, pengalaman ini secara signifikan meningkatkan keterampilan manajerial saya. Melalui diskusi mendalam dan kolaborasi intensif, saya dapat mengaplikasikan konsep-konsep yang sebelumnya saya pelajari dalam teori manajemen. Umpan balik yang saya terima dari rekan-rekan sejawat tidak hanya memperdalam pemahaman saya, tetapi juga memberikan perspektif yang berharga dari praktisi lapangan.

Selain itu, berbagi kamar dengan mereka membangun jaringan profesional yang kuat. Hubungan yang terjalin tidak hanya selama program, tetapi juga setelahnya, memberikan saya sumber daya yang berkelanjutan dalam mendukung karier saya di masa depan. Kami saling mendukung dan bertukar saran, menciptakan komunitas yang saling menguntungkan.

Tidak hanya itu, pengalaman ini juga secara signifikan meningkatkan kepercayaan diri saya. Berinteraksi dengan rekan-rekan yang berpengalaman dan berpengetahuan luas membantu saya merasa lebih siap untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru ini di lingkungan kerja saya sendiri.

Selain keterampilan manajerial, kolaborasi dalam tugas kelompok dengan rekan sekamar juga mengasah keterampilan kolaborasi dan komunikasi saya. Ini penting dalam mempersiapkan saya untuk tantangan kerja di masa depan, di mana kemampuan untuk bekerja sama secara efektif menjadi kunci kesuksesan.

Secara keseluruhan, pengalaman berbagi kamar ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang manajemen dan operasional rumah sakit, tetapi juga memperluas cakrawala profesional dan personal saya. Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan yakin bahwa manfaat yang saya dapatkan akan terus mendukung perkembangan karier saya sebagai seorang manajer yang kompeten dan terampil.

Pada hari pertama sore hari di sebuah tempat pertemuan seperti aula kegiatan belajar sebagai manajer, kami diperkenalkan dengan sebuah permainan yang tampaknya sederhana namun penuh dengan makna. Setiap peserta diberi sebuah gelang berwarna, yang masing-masing mewakili tim tertentu: hijau untuk "Service Expert", biru untuk "Dance Expert", dan kuning untuk "Spiritual Expert". 

Setelah mendapatkan gelang, pembimbing kami memberi tahu bahwa kami masih memiliki kesempatan untuk bertukar gelang dengan orang lain yang memiliki warna berbeda. Namun, yang membuat kami semua bingung adalah pembimbing tidak menjelaskan tugas atau tujuan dari gelang-gelang tersebut.

Saat menerima gelang hijau, saya merasa penasaran dan sedikit bingung. Mengapa kami diberi kesempatan untuk bertukar gelang? Apa sebenarnya tugas yang terkait dengan gelang-gelang ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut berputar di kepala saya saat saya mengamati rekan-rekan saya yang juga tampak ragu-ragu.

Pembimbing kemudian menjelaskan bahwa kami diberi waktu untuk saling bertukar gelang, tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai tugas yang akan datang. Suasana menjadi dinamis dan penuh dengan percakapan saat kami berusaha menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa dari kami memilih untuk mempertahankan gelang yang sudah diterima, sementara yang lain berusaha menukar dengan warna yang berbeda, berharap bisa mendapatkan keuntungan dengan cara tertentu.

Setelah beberapa saat, pembimbing memfokuskan kami kembali dan mulai menjelaskan maksud dari permainan ini. Ternyata, permainan ini dirancang untuk mengajarkan beberapa pelajaran penting:

1.     Ketidakpastian dan Pengambilan Keputusan

Dalam situasi nyata, manajer sering kali harus membuat keputusan tanpa memiliki semua informasi yang diperlukan. Melalui permainan ini, kami dihadapkan pada situasi ketidakpastian dan diharapkan untuk mengambil keputusan terbaik berdasarkan informasi yang terbatas.

 

2.     Kerjasama dan Negosiasi

Proses pertukaran gelang memberi kami kesempatan untuk berlatih keterampilan negosiasi dan komunikasi. Kami harus berinteraksi dengan rekan-rekan kami, mencoba memahami preferensi mereka, dan menemukan cara untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

 

3.     Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan situasi yang tidak terduga adalah keterampilan penting bagi seorang manajer. Dengan tidak mengetahui tugas yang terkait dengan setiap warna gelang, kami diajak untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi apapun yang akan datang.

 

4.     Ujian Kepercayaan Diri dan Intuisi

Permainan ini juga menjadi ujian kepercayaan diri dan intuisi kami. Beberapa dari kami mungkin memilih untuk tetap dengan gelang yang kami terima pertama kali karena merasa yakin dengan pilihan awal, sementara yang lain mungkin merasa lebih nyaman mencoba untuk bertukar dan melihat peluang lain.

 

LEADER CHARACTER

Setelah menjelaskan maksud dari permainan ini, pembimbing kemudian memberikan tugas yang sesuai dengan warna gelang kami. Tim "Service Expert" bertugas merancang strategi pelayanan pelanggan, tim "Dance Expert" mengembangkan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan interpersonal melalui tarian, dan tim "Spiritual Expert" fokus pada program pengembangan mental dan spiritual di tempat kerja.

Pengalaman ini tidak hanya mengajarkan kami tentang pentingnya keterampilan manajerial yang kompleks, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang bagaimana berinteraksi dan bekerja sama dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian. Saya belajar bahwa sebagai seorang manajer, penting untuk tetap tenang, fleksibel, dan siap beradaptasi dengan perubahan yang datang.

Setelah masing-masing kelompok terbentuk berdasarkan warna gelang yang kami pilih atau tukar, pengajar kemudian menunjuk seorang peserta dari setiap kelompok untuk menjadi manajer tim. Ketika manajer tim kami dipilih, saya merasa lega namun juga antusias. Saya tahu bahwa saya memiliki peran penting sebagai anggota tim dalam mendukung manajer kami dan berkontribusi sebaik mungkin.

Kami mulai berdiskusi dan memutuskan untuk memberi nama tim kami "Tekewer Kewer". Nama ini mencerminkan semangat dan kreativitas kami. Dalam diskusi tersebut, kami membagi tugas dengan jelas. Saya diberi tugas untuk mengedit video dan menjadi penanggung jawab gerakan senam "Tekewer Kewer". Rekan-rekan saya juga mendapat tugas masing-masing, dan kami semua berusaha memberikan masukan yang konstruktif dan bekerja sama dengan baik.

Tujuan dari Latihan Ini Menurut Saya

1.     Mengembangkan Kepemimpinan

Dengan menunjuk seorang manajer dalam setiap kelompok, pengajar memberikan kami kesempatan untuk mendukung pemimpin tim dan memahami bagaimana bekerja di bawah kepemimpinan orang lain. Ini adalah latihan untuk mengembangkan kemampuan kami dalam memberikan dukungan dan bekerja secara efektif dalam struktur tim.

 

2.     Penerapan Pembelajaran

Tugas yang diberikan kepada setiap anggota tim memungkinkan kami untuk menerapkan teori dan konsep manajerial yang telah kami pelajari selama sesi kelas. Melalui tugas praktis ini, kami bisa melihat bagaimana teori tersebut bekerja dalam situasi nyata.

 

3.     Peningkatan Keterampilan Kolaborasi

Pembagian tugas dalam tim mendorong kami untuk bekerja sama dan saling mendukung. Setiap anggota tim harus berkontribusi sesuai dengan perannya, yang mengajarkan pentingnya kerja sama dan sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

 

4.     Pemberdayaan dan Tanggung Jawab

Dengan memberi tugas spesifik kepada setiap anggota, pengajar mendorong kami untuk mengambil tanggung jawab dan merasa memiliki terhadap proyek yang sedang kami kerjakan. Ini juga meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan kami untuk menyelesaikan tugas secara mandiri.

 

5.     Pengembangan Keterampilan Khusus

Tugas yang diberikan, seperti mengedit video dan mengkoordinasikan gerakan senam, memungkinkan kami untuk mengembangkan keterampilan khusus yang relevan dengan tugas tersebut. Saya, misalnya, belajar lebih banyak tentang teknik pengeditan video dan bagaimana mengorganisasi sebuah sesi senam.

Manfaat dari Pengalaman Ini Menurut Saya

1.     Kerja Sama Tim

Diskusi dan kolaborasi dengan rekan-rekan tim meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerja sama saya. Kami belajar bagaimana menghargai dan memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.

 

2.     Peningkatan Keterampilan Teknis

Mengedit video dan mengorganisasi gerakan senam "Tekewer Kewer" membantu saya mengasah keterampilan teknis dan kreativitas. Ini juga memberikan pengalaman praktis yang dapat saya terapkan di tempat kerja saya.

 

3.     Penumbuhan Rasa Tanggung Jawab

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk bertanggung jawab terhadap peran dan tugas yang diberikan. Saya belajar pentingnya keandalan dan komitmen dalam menyelesaikan tugas meskipun dengan waktu terbatas mengerjakan dimalam hari disaat yang lain sudah tertidur pulas.

 

4. Pengembangan Keterampilan Interpersonal

Bekerja di bawah kepemimpinan manajer tim membantu saya mengembangkan keterampilan interpersonal, seperti bagaimana memberikan masukan dan mendukung pemimpin kami.

 

5.     Penguatan Jaringan Profesional

Bekerja sama dengan rekan-rekan dari berbagai latar belakang membantu saya membangun jaringan profesional yang kuat. Kami saling mendukung dan berbagi pengetahuan, yang menjadi aset berharga di masa depan.

 

Secara keseluruhan, latihan ini memberikan kami wawasan mendalam tentang dinamika tim dan kepemimpinan, serta memperkuat berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi anggota tim yang efektif. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kami, tetapi juga memberikan kepercayaan diri yang lebih besar dalam menghadapi tantangan manajerial di masa mendatang.

Pada sesi makan malam, tim "Service Expert" benar-benar menunjukkan keahlian mereka dalam memberikan layanan. Mereka melayani kami dengan sangat baik, memastikan bahwa setiap detail dari pelayanan makan siang tersebut berjalan dengan sempurna. Dari cara mereka menyajikan makanan hingga interaksi yang ramah dan profesional, mereka memberikan kami pengalaman makan yang luar biasa.

Namun, kejutan terjadi ketika mereka meminta tim kami, "Dance Expert", untuk tampil menghibur tanpa ada koordinasi sebelumnya. Kami semua terkejut karena tidak ada persiapan sebelumnya. Meskipun begitu, kami memutuskan untuk tetap tampil. Awalnya, kami merasa gugup dan tidak yakin, tetapi akhirnya kami bisa mengatasi kekhawatiran dan berhasil menampilkan tarian yang cukup menghibur. Momen ini memberikan kami beberapa pelajaran berharga.

Pelajaran yang Dapat Diambil

1.     Fleksibilitas dan Adaptabilitas

Dalam dunia kerja, sering kali kita dihadapkan pada situasi yang tidak terduga dan harus beradaptasi dengan cepat. Kemampuan untuk tetap tenang dan fleksibel dalam menghadapi perubahan adalah keterampilan penting. Pengalaman ini mengajarkan kami untuk siap menghadapi situasi apapun dan tetap bisa memberikan yang terbaik meskipun dalam kondisi yang tidak direncanakan.

 

2.     Kerja Sama Tim

Keberhasilan penampilan dadakan kami tidak lepas dari kerja sama tim yang solid. Meskipun tidak ada waktu untuk persiapan, kami mengandalkan kekompakan dan kepercayaan satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa ketika tim memiliki rasa saling percaya dan komunikasi yang baik, mereka bisa mengatasi tantangan bersama.

3.     Kepercayaan Diri

Diberi tantangan untuk tampil tanpa persiapan sebelumnya menguji kepercayaan diri kami. Melalui pengalaman ini, kami belajar untuk lebih percaya pada kemampuan diri sendiri dan kemampuan tim. Kepercayaan diri yang kuat membantu kami untuk tampil dengan baik meskipun dalam situasi yang menantang.

4.     Proaktif dalam Mengambil Inisiatif

Meskipun kami diminta untuk tampil secara mendadak, kami memutuskan untuk mengambil inisiatif dan menyusun tarian dalam waktu singkat. Ini mengajarkan kami untuk tidak takut mengambil langkah pertama dan berani tampil meskipun dengan persiapan yang minim. Dalam dunia kerja, sikap proaktif ini sangat dihargai dan sering kali membawa hasil yang positif.

5.     Pembelajaran dari Pengalaman Langsung

Pengalaman ini memberikan pembelajaran langsung tentang pentingnya kesiapan mental dan fisik dalam berbagai situasi. Kami belajar bahwa latihan rutin dan persiapan umum dapat membantu kami tetap siap dalam situasi mendadak. Latihan rutin kami sebagai tim "Dance Expert" ternyata sangat membantu dalam situasi ini. 

6.     Kolaborasi Antar Tim

Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antar tim. Meskipun permintaan tampil ini datang tanpa koordinasi, ini memberikan kami kesempatan untuk saling mendukung dan memahami peran masing-masing tim dalam keseluruhan program. Kolaborasi yang baik antar tim dapat menghasilkan pengalaman yang menyenangkan dan memperkuat hubungan antar peserta.

 

ASMAUL HUSNAH

Selama sesi pelatihan, kami diberikan tugas yang sangat unik dan mendalam oleh pengajar. Kami diminta untuk memilih satu nama dari Asmaul Husna yang menurut kami mendekati karakter diri kami, dan kemudian mempresentasikannya di depan seluruh kelompok. Setelah merenungkan berbagai nama, saya memutuskan untuk memilih "Al-Wahhab", yang berarti Yang Maha Pemberi.

Saya memilih Al-Wahhab karena saya memiliki keinginan yang kuat untuk terus berbagi kepada orang lain, baik itu dalam bentuk ilmu, waktu, perhatian, maupun bantuan lainnya. Saya percaya bahwa sifat pemberi adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan pribadi dan profesional, dan saya ingin selalu berusaha mengembangkan sifat ini dalam diri saya.

Menurut Saya Tujuan Dari Tugas Ini

1.     Refleksi Diri

Tugas ini mendorong kami untuk melakukan refleksi diri yang mendalam. Dengan memilih salah satu dari Asmaul Husna yang paling kami rasakan mendekati karakter diri, kami diharapkan untuk merenungkan sifat-sifat baik yang sudah ada dalam diri kami serta yang ingin kami kembangkan lebih lanjut.

 

2.     Pengembangan Karakter

Melalui presentasi ini, pengajar ingin membantu kami mengidentifikasi dan memperkuat karakter positif dalam diri kami. Dengan memilih dan merenungkan makna dari salah satu nama Allah, kami diharapkan untuk menumbuhkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 

3.     Peningkatan Kesadaran Spiritual

Memahami dan mempresentasikan Asmaul Husna juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual kami. Ini memberikan kesempatan bagi kami untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami lebih dalam sifat-sifat-Nya, serta bagaimana kami dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.


4.     Motivasi untuk Berbuat Baik

Dengan memilih Al-Wahhab, saya terinspirasi untuk terus berbagi dan berbuat baik kepada orang lain. Tugas ini menjadi pengingat bagi saya untuk selalu melihat kesempatan di mana saya bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.

 

5.     Pembelajaran Interpersonal

Presentasi ini juga memberikan kami kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam. Mendengar presentasi rekan-rekan tentang Asmaul Husna yang mereka pilih membantu kami memahami nilai-nilai yang mereka junjung tinggi dan karakter yang mereka kembangkan. Ini memperkuat rasa saling menghormati dan kebersamaan di antara kami.

Menurut saya tujuan yang ingin di sampaikan oleh pembimbing adalah

1.     Pemahaman Diri yang Lebih Baik

Tugas ini membantu saya memahami diri saya lebih baik, terutama mengenai sifat-sifat yang saya anggap penting dan ingin saya kembangkan. Ini adalah proses introspeksi yang sangat berguna untuk pertumbuhan pribadi.

 

2.     Peningkatan Kepercayaan Diri

Presentasi di depan kelompok tentang nilai-nilai yang saya pegang teguh meningkatkan kepercayaan diri saya. Ini mengajarkan saya untuk berbicara tentang keyakinan dan tujuan saya dengan lebih tegas dan percaya diri.

 

3.     Inspirasi untuk Bertindak

Dengan memilih Al-Wahhab, saya merasa lebih termotivasi untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai pemberian dan kemurahan hati. Ini memotivasi saya untuk mencari lebih banyak peluang untuk membantu dan berbagi dengan orang lain.

 

4.     Koneksi yang Lebih Kuat dengan Rekan

Tugas ini memperkuat koneksi saya dengan rekan-rekan. Mendengar cerita dan nilai-nilai yang mereka pegang membantu kami memahami satu sama lain lebih baik dan membangun ikatan yang lebih kuat.

 

5.     Integrasi Nilai Spiritual dalam Kehidupan Profesional

Mengintegrasikan nilai-nilai spiritual seperti yang terdapat dalam Asmaul Husna ke dalam kehidupan profesional membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih etis, harmonis, dan bermakna. Ini mendorong saya untuk menjadi pemimpin yang lebih baik dan rekan kerja yang lebih peduli.


OUTBOUND & TREKKING







Selesai sholat subuh Pagi itu, cuaca dingin menyapa kami saat kami keluar dari gedung senam pada pukul 6:30 pagi. Setelah sesi senam yang menyegarkan, kami segera mendapatkan briefing terbaru untuk kegiatan outbound trekking yang telah kami rencanakan. Bersama dengan rombongan, kami bersiap untuk memulai petualangan kami.

Perjalanan dimulai dengan langkah yang mantap, mengikuti jalur kecil yang memasuki daerah perkebunan. Kami melintasi sungai yang tenang dan memasuki kebun-kebun sayur milik warga setempat. Suasana pagi yang sejuk dan udara segar dari pepohonan tinggi di sekitar kami memberi energi tambahan untuk perjalanan kami. Di sepanjang jalan aspal yang kami ikuti selama sekitar 30 menit, pepohonan tinggi dan jejeran tanaman pakis menghiasi kanan dan kiri jalan, menambah keindahan alam yang kami nikmati.

Perjalanan ini tidak hanya tentang fisik kami yang bergerak melewati medan yang beragam, tetapi juga tentang kebersamaan dan semangat petualangan yang kami bagi bersama. Setiap langkah membawa kami lebih dekat satu sama lain, sementara keindahan alam sekitar mengingatkan kami akan keajaiban alam yang perlu dijaga dan dinikmati. Setiap sudut menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi dan merasakan kedekatan dengan alam, sambil menghargai kerja keras petani lokal yang memelihara kebun-kebun di sepanjang perjalanan kami. hingga kami tiba kembali di hotel untuk menikmati sarapan pagi dan minum kopi hangat.

  LOMBA – LOMBA


 Pada suatu pagi yang cerah, saya bersama teman2 memulai hari dengan serangkaian perlombaan yang penuh semangat dan kegembiraan. Berbagai kegiatan seperti voli balon air, lomba kecepatan menyusun barisan sesuai usia, serta mengeluarkan bola dari dalam galon yang berlubang dan diisi air, semuanya dirancang untuk menguji kerjasama, kecepatan, dan kecerdikan kami.

Setelah beberapa perlombaan yang mengasyikkan, tibalah saatnya untuk lomba terakhir: lomba boad boneka. Awalnya, kami diberitahu bahwa lomba ini akan berlangsung di darat. Namun, secara tiba-tiba, pengajar mengumumkan bahwa lomba akan diadakan di kolam, yang tentu saja lebih sulit dan menantang terbukti beberapa orang tidak mau untuk melakukanya dn terjun kedalam air kolam padahal airnya segar dan dingin.

Saya lebih menyoroti pada perubahan sekenario lomba makna yang menurut saya bisa di ambil

1.     Menguji Kemampuan Beradaptasi

Perubahan mendadak ini dirancang untuk menguji kemampuan kami dalam beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga. Dalam kehidupan dan dunia kerja, perubahan sering kali terjadi tanpa peringatan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat adalah keterampilan penting. Perubahan lokasi lomba mengharuskan kami untuk berpikir ulang tentang strategi dan cara pendekatan kami.

 

2.  Meningkatkan Kerjasama dan Kekompakan Tim

Dengan tantangan yang lebih sulit di kolam, kami harus bekerja lebih keras sebagai tim. Kami perlu mengkomunikasikan rencana kami dengan lebih baik, saling mendukung, dan mempercayai kemampuan satu sama lain. Ini memperkuat kerja sama dan kekompakan tim kami.

3.     Mendorong Kreativitas dan Pemecahan Masalah

Situasi baru ini memaksa kami untuk berpikir kreatif dan mencari solusi yang efektif. Tantangan di kolam berbeda secara signifikan dari di darat, sehingga kami harus cepat beradaptasi dan mencari cara untuk mengatasi hambatan yang muncul terutama keram karena dingin.

4.Menghadapi Ketidakpastian dengan Keberanian

Ketidakpastian sering kali menimbulkan rasa takut dan cemas. Dengan menghadapi perubahan lokasi lomba ini, kami diajak untuk berani menghadapi ketidakpastian dan tetap tenang di bawah tekanan. Ini mengajarkan kami bahwa dengan sikap positif dan mental yang kuat, kami bisa mengatasi rasa takut dan berhasil dalam situasi yang sulit.

5.     Menumbuhkan Rasa Percaya Diri:

Berhasil menghadapi tantangan yang lebih besar memberikan kami rasa percaya diri yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan lomba di kolam, kami menyadari bahwa kami mampu mengatasi tantangan yang lebih sulit daripada yang kami bayangkan. Ini memberikan motivasi dan keyakinan diri untuk menghadapi tantangan lain di masa depan.

 

6.     Pentingnya Persiapan dan Fleksibilitas

Meskipun perubahan ini mendadak, kami belajar pentingnya persiapan yang baik dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Dengan latihan yang konsisten dan mental yang siap untuk segala kemungkinan, kami bisa lebih mudah beradaptasi dan tetap efektif dalam situasi yang berubah.

 

7.     Pengalaman Belajar yang Berharga

Setiap perlombaan, terutama dengan perubahan yang mendadak, memberikan kami pengalaman belajar yang berharga. Kami belajar tentang diri kami sendiri, tentang kekuatan dan kelemahan kami, serta cara terbaik untuk bekerja sama sebagai tim. Pengalaman ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memberikan pelajaran penting yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

 

Terimakasih kita akan sambung di Cerita berikutnya mungkin saya akan berbagi mengenai apa itu MLDP "Muhammadiyah Leadership Development Program" tentunya jika ada izin untuk di publikasikan 😁🙏

Posting Komentar

Posting Komentar